Apakah perrnah anda menanyakan kepada anak anda wacana cita-cita yang mereka inginkan kelak apabila mereka sudah dewasa? Pada dikala setiap kali kita menanyakan mengenai keinginan yang mereka inginkan tentunya mereka akan menyampaikannya dengan senang hati mereka akan bercerita wacana impiannya kelak. Ada diantar anak kita yang ingin menjadi Dokter , Pilot , polisi , guru , dan masih tentunya masih banyak lagi. Kita sebagi orangtua tentunya harus mendukung keinginan yang diinginkan oleh anak walaupun menurut kita itu yaitu balasan seorang anak , namun perlu kita memperhatikan bakat serta cita - cita anak semenjak dini , sehingga kita sebagai orang bau tanah tidak memaksakan kehendak supaya menuruti kemauan kita supaya anak kita kelak akan menjadi apa , sesuai yang kita inginkan.
Dalam tahap ini haruslah kita sebagai orang bau tanah berhati-hati , alasannya keinginan anak yang masih pada usia dini gotong royong yaitu merupakan keinginan yang secara spontan terlontar tanpa benar-benar serius diinginkannya. Kaprikornus kita sebagai orangtua jangan pernah melarang anak untuk memiliki keinginan sesuai keinginan mereka. Berilah semangat dan motivasi kepadan mereka supaya apa yang dibutuhkan oleh anak - anak kita bisa tercapai , hal ini bisa menimbulkan contoh untuk membuat anak menjadi lebih semangat dalam belajar.
Dalam tahap ini haruslah kita sebagai orang bau tanah berhati-hati , alasannya keinginan anak yang masih pada usia dini gotong royong yaitu merupakan keinginan yang secara spontan terlontar tanpa benar-benar serius diinginkannya. Kaprikornus kita sebagai orangtua jangan pernah melarang anak untuk memiliki keinginan sesuai keinginan mereka. Berilah semangat dan motivasi kepadan mereka supaya apa yang dibutuhkan oleh anak - anak kita bisa tercapai , hal ini bisa menimbulkan contoh untuk membuat anak menjadi lebih semangat dalam belajar.
Kemudian jangan mematahkan semangat anak untuk bermimpi wacana cita-cita yang mereka inginkan. alasannya hal ini justru akan membantu anak untuk merangsang kemampuan otaknya dan mengembang daya kreatifitas berfikirnya.
Pada dikala mereka melontarkan keinginan yang ada dalam fikiran mereka , gunakanlah kesempatan ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi orangtua untuk memotivasi anak supaya bisa mewujudkan cita-citanya. Anak akan mencar ilmu denga rajin untuk meraih cita-citanya. Jika anda melarang cita-citanya , yang ada hanyalah mereka akan patah semangat dan menjadi malas untuk berprestasi.
Dukung segala sesuatu yang diimpikan anak selagi hal tersebut masih positif. Arahkan impian / cita-cita anak dan beri penjelasan yang mengagumkan tentunya. Jika anak bisa mengungkapkan apa yang mereka inginkan , orangtua akan menjadi tahu dan memiliki kesempatan untuk menggali potensi anak lebih dalam.
Untaian kata-kata di atas sungguh sarat makna. Tentang pentingnya sebuah mimpi , wangsit dan pengaruhnya terhadap semangat hidup seseorang. Mungkin banyak orang yang tidak mengetahui dari lisan siapa kalimat tersebut terlontar. Tetapi , kalau kita highlight kata kunci “tikus” pada kalimat tersebut yang dalam bahasa Inggris berarti “mouse” , jangankan orang bau tanah , anak kecil pun dengan mudah mulai menebak-nebak siapakah gerangan orang yang mengungkapkan untaian kata-kata di atas.
Bukan apa-apa , tokoh berjulukan Mickey Mouse sudah begitu populer. Ya , Walt Disney. Dialah tokoh di balik kata-kata itu! Dialah pemilik kerajaan urusan ekonomi hiburan keluarga yang telah mendunia. Film kartunnya serta karya-karyanya beredar di banyak negara. Padahal ibarat Walt Elias Disney akui sendiri: semua bermula dari hal yang sangat sederhana dan tampak remeh. Yaitu , seekor tikus yang dengan pemberian imajinasi serta kreativitasnya , diubah oleh tokoh kelahiran Chicago 5 Desember 1901 ini menjadi satu tokoh kartun lucu yang ia beri nama “Mickey Mouse”.
Memang begitulah kedahsyatan sebuah mimpi. Ia sanggup membangunkan “raksasa” dalam jiwa seseorang dan mengubah siapapun menjadi insan luar biasa. Mengenang kembali Walt Disney yang karya-karyanya begitu dekat di dunia belum dewasa , setiap orang bau tanah seolah-olah diingatkan untuk selalu bertanggung jawab dalam menjaga supaya belum dewasa tak pernah berhenti memiliki impian dan wangsit dalam hidup mereka.
Nah , ada tiga poin besar yang patut orang bau tanah perhatikan supaya anak tumbuh dan bisa mencapai apa yang mereka cita-citakan:
Tanamkan cita-cita
Dari siapakah belum dewasa belajar? Di samping guru sekolah dan lingkungan sekitar , yang pertama kali menjadi sumber pelajaran bagi belum dewasa yaitu orang tua. Karena itu , jiwa yang penuh semangat , aksara orang yang tak mudah mengalah , langsung yang memiliki impian setinggi-tingginya , pertama kali harus tercermin pada diri orang bau tanah yang menginginkan anaknya sukses menggapai cita-citanya.
Selanjutnya , hembuskan terus supaya anak menetapkan target dan keinginan yang hendak dicapai kelak di kemudian hari. Cita-cita sangat penting ditumbuhkan , alasannya dapat menjadi motivator untuk anak dalam mempelajari sesuatu. Yang pasti , seorang anak dengan keinginan yang terang akan lebih termotivasi dalam menyebarkan diri dibanding anak yang tidak tahu mau jadi apa kalau mereka besar nanti.
Kenalkan beragam profesi
Ada sesuatu yang menarik ketika berbicara wacana keinginan pada anak-anak. Ini hampir sering terjadi pada banyak anak. Jika ditanya , mereka bisa menjawab dengan cepat apa yang mereka inginkan kelak di kemudian hari. Namun , dalam hitungan hari , keinginan tersebut tiba-tiba saja berubah drastis. Mungkin kemarin mereka bercita-cita menjadi tentara , dan ketika ditanya pada keesokan harinya sudah mereka ganti menjadi penari. Atau , semula ingin menjadi pilot , kemudian beralih menjadi juru masak , atau bahkan petani misalnya.
Satu fenomena lain yang biasa muncul yaitu semakin bertambah usia anak , balasan yang terlontar kalau ditanya wacana keinginan semakin kurang spontan , keinginan mereka cenderung akan melebar , tidak spesifik. Meski ada sedikit kadar keinginan kanak-kanak mereka yang terus mengikuti hingga ujung usia. Rata-rata impian remaja lebih bersifat materi dan penghargaan. Ini juga dipengaruhi oleh kenyataan bahwa dengan bertambahnya ilmu dan memori dalam otak , semakin banyak logika dan pertimbangan dalam pola berpikir sebelum berwujud menjadi sebuah perkataan atau tindakan.
Tidak ada yang keliru dengan perubahan-perubahan itu. Bagaimana pun mereka yaitu anak-anak. Sudah sepantasnya orang bau tanah menghargai apapun imajinasi anak. Bukan tidak konsisten , balasan yang beragam itu terjadi alasannya belum dewasa mengungkapkan apa yang mereka gres kenal dari lingkungan mereka. Artinya , semakin banyak profesi atau pilihan hidup masa depan yang berhasil orang bau tanah perkenalkan , semakin banyak pengetahuan wacana profesi yang bisa menjadi pilihan anak. Maka , kenalkanlah mereka dengan beragam profesi yang ada.
Arahkan , tetapi jangan memaksa
Banyak hal yang menjebak orang bau tanah sehingga mereka cenderung memaksa belum dewasa mereka. Beberapa diantaranya adalah: alasan-alasan biologis , alasannya belum dewasa itu terlahir dari bab hidup mereka; alasan ekonomi alasannya orang tualah yang mendanai apapun pendidikan dan jenis profesi yang akan dipilih sang anak; hingga alasan sejarah , yaitu alasannya orang bau tanah merasa memiliki pengalaman dan pengetahuan lebih banyak dan lebih dulu ketimbang belum dewasa mereka.
Meskipun alasan-alasan tersebut umumnya sangat masuk kebijaksanaan , tetapi sebaiknya sebagai orang bau tanah kita tidak memaksakan kehendak pada anak-anak. Tugas orang bau tanah hanya mengawal , menyediakan lingkungan dan mendukung tumbuhnya minat sesuai bakat dan keinginan masing-masing anak. Yang mengerikan dari sebuah pemaksaan bukanlah kegagalan seorang anak dalam meraih apa yang dicita-citakannya. Tetapi , hilangnya kreativitas dan inisiatif alasannya dorongan tersebut tidak muncul dari dalam dirinya sendiri.
Karena itu , yang paling penting yaitu mengarahkan , bukan memaksa mereka mengikuti keinginan orang tua. Syukur bila antara keinginan anak dan orang bau tanah cocok dan seiring semenjak awal. Jika pun terpaksa ada perbedaan , bangunlah komunikasi dan tukar pengetahuan yang intens sebagai cara terbaik menghindari pemaksaan salah satu pihak.
Bukan apa-apa , tokoh berjulukan Mickey Mouse sudah begitu populer. Ya , Walt Disney. Dialah tokoh di balik kata-kata itu! Dialah pemilik kerajaan urusan ekonomi hiburan keluarga yang telah mendunia. Film kartunnya serta karya-karyanya beredar di banyak negara. Padahal ibarat Walt Elias Disney akui sendiri: semua bermula dari hal yang sangat sederhana dan tampak remeh. Yaitu , seekor tikus yang dengan pemberian imajinasi serta kreativitasnya , diubah oleh tokoh kelahiran Chicago 5 Desember 1901 ini menjadi satu tokoh kartun lucu yang ia beri nama “Mickey Mouse”.
Memang begitulah kedahsyatan sebuah mimpi. Ia sanggup membangunkan “raksasa” dalam jiwa seseorang dan mengubah siapapun menjadi insan luar biasa. Mengenang kembali Walt Disney yang karya-karyanya begitu dekat di dunia belum dewasa , setiap orang bau tanah seolah-olah diingatkan untuk selalu bertanggung jawab dalam menjaga supaya belum dewasa tak pernah berhenti memiliki impian dan wangsit dalam hidup mereka.
Nah , ada tiga poin besar yang patut orang bau tanah perhatikan supaya anak tumbuh dan bisa mencapai apa yang mereka cita-citakan:
Tanamkan cita-cita
Dari siapakah belum dewasa belajar? Di samping guru sekolah dan lingkungan sekitar , yang pertama kali menjadi sumber pelajaran bagi belum dewasa yaitu orang tua. Karena itu , jiwa yang penuh semangat , aksara orang yang tak mudah mengalah , langsung yang memiliki impian setinggi-tingginya , pertama kali harus tercermin pada diri orang bau tanah yang menginginkan anaknya sukses menggapai cita-citanya.
Selanjutnya , hembuskan terus supaya anak menetapkan target dan keinginan yang hendak dicapai kelak di kemudian hari. Cita-cita sangat penting ditumbuhkan , alasannya dapat menjadi motivator untuk anak dalam mempelajari sesuatu. Yang pasti , seorang anak dengan keinginan yang terang akan lebih termotivasi dalam menyebarkan diri dibanding anak yang tidak tahu mau jadi apa kalau mereka besar nanti.
Kenalkan beragam profesi
Ada sesuatu yang menarik ketika berbicara wacana keinginan pada anak-anak. Ini hampir sering terjadi pada banyak anak. Jika ditanya , mereka bisa menjawab dengan cepat apa yang mereka inginkan kelak di kemudian hari. Namun , dalam hitungan hari , keinginan tersebut tiba-tiba saja berubah drastis. Mungkin kemarin mereka bercita-cita menjadi tentara , dan ketika ditanya pada keesokan harinya sudah mereka ganti menjadi penari. Atau , semula ingin menjadi pilot , kemudian beralih menjadi juru masak , atau bahkan petani misalnya.
Satu fenomena lain yang biasa muncul yaitu semakin bertambah usia anak , balasan yang terlontar kalau ditanya wacana keinginan semakin kurang spontan , keinginan mereka cenderung akan melebar , tidak spesifik. Meski ada sedikit kadar keinginan kanak-kanak mereka yang terus mengikuti hingga ujung usia. Rata-rata impian remaja lebih bersifat materi dan penghargaan. Ini juga dipengaruhi oleh kenyataan bahwa dengan bertambahnya ilmu dan memori dalam otak , semakin banyak logika dan pertimbangan dalam pola berpikir sebelum berwujud menjadi sebuah perkataan atau tindakan.
Tidak ada yang keliru dengan perubahan-perubahan itu. Bagaimana pun mereka yaitu anak-anak. Sudah sepantasnya orang bau tanah menghargai apapun imajinasi anak. Bukan tidak konsisten , balasan yang beragam itu terjadi alasannya belum dewasa mengungkapkan apa yang mereka gres kenal dari lingkungan mereka. Artinya , semakin banyak profesi atau pilihan hidup masa depan yang berhasil orang bau tanah perkenalkan , semakin banyak pengetahuan wacana profesi yang bisa menjadi pilihan anak. Maka , kenalkanlah mereka dengan beragam profesi yang ada.
Arahkan , tetapi jangan memaksa
Banyak hal yang menjebak orang bau tanah sehingga mereka cenderung memaksa belum dewasa mereka. Beberapa diantaranya adalah: alasan-alasan biologis , alasannya belum dewasa itu terlahir dari bab hidup mereka; alasan ekonomi alasannya orang tualah yang mendanai apapun pendidikan dan jenis profesi yang akan dipilih sang anak; hingga alasan sejarah , yaitu alasannya orang bau tanah merasa memiliki pengalaman dan pengetahuan lebih banyak dan lebih dulu ketimbang belum dewasa mereka.
Meskipun alasan-alasan tersebut umumnya sangat masuk kebijaksanaan , tetapi sebaiknya sebagai orang bau tanah kita tidak memaksakan kehendak pada anak-anak. Tugas orang bau tanah hanya mengawal , menyediakan lingkungan dan mendukung tumbuhnya minat sesuai bakat dan keinginan masing-masing anak. Yang mengerikan dari sebuah pemaksaan bukanlah kegagalan seorang anak dalam meraih apa yang dicita-citakannya. Tetapi , hilangnya kreativitas dan inisiatif alasannya dorongan tersebut tidak muncul dari dalam dirinya sendiri.
Karena itu , yang paling penting yaitu mengarahkan , bukan memaksa mereka mengikuti keinginan orang tua. Syukur bila antara keinginan anak dan orang bau tanah cocok dan seiring semenjak awal. Jika pun terpaksa ada perbedaan , bangunlah komunikasi dan tukar pengetahuan yang intens sebagai cara terbaik menghindari pemaksaan salah satu pihak.